Konsultan Furniture Interior (furniture Semarang)
Dasar penilaian perumahan dan ruang
Nilai rumah bergantung pada 4 faktor yang berdiri sendiri-sendiri. Bobot masing-masing ditentukan oleh tingkat kebutuhan si pencari rumah. Maka, tidak mungkin diberikan pedoman yang berlaku umum tentang mutu rumah. Yang dapat dilakukan ialah menguraikan secara umum faktor-faktor yang turut menentukan nilai rumah, yaitu:
1) luas rumah dan ruang yang memadai,
2) hubungan antar ruang,
3) pengaturan ruang dan
4) bentuk denah ruang dengan kemungkinan penyusunannya.
1. Luas rumah
Perbandingan antara luas rumah dan jumlah penghuni (besar keluarga) harus baik sehingga setiap anggota keluarga mendapatkan ruang cukup untuk berkembang. Penelitian dalam penggunaan ruang perumahan dan norma perencanaan untuk pembangunan perumahan umum memberikan pedoman untuk luas minimum {kebutuhan) dan luas yang hendaknya dicapai (optimal) dalam perumahan:
Ruang keluarga Kebutuhan/ Dapur tanpa Kebutuhan/optimal
dengan tempat makan optimal tempat makan
4 orang 20 m2/23 m2 4 orang 4,5m2/7 m2
5 orang 22 m2/25 m2 5 orang 7,5m2/8 m2
6 orang 24 m2/27 m2 6 orang 8,5m2/9 m2
kamar tidur orangtua 13m2/14m2 Kamarmandi 4m2/4,5m2
tanpa WC
Kamar mandi dan WC 5 m2/5,5 m2 WC 1,5 m2/1,5 m2
Kamar anak
2 tempat tidur 12m2/ 13 m2 WC
1 tempat tidur 8 m2/8 m2
2. Hubungan antar ruang (kelompok ruang)
Pembagian pelbagai ruang dalam rumah menunjukkan baik tidaknya pembagian
luas perumahan.Ada yang disebut:
Ruang bersama (ruang keluarga, ruang makan)
Ruang pribadi (ruang tidur, ruang anak, ruang kerja) 72%
Ruang teknis (dapur, kamar mandi, WC, ruang rumah tangga) 18%
Ruang lalu-lintas (lantai, vestibule, tangga dalam) 10%
Dalam prosentase di atas terdapat perbandingan yang baik sebagai pedoman.
Penyimpangan yang besar akan menimbulkan perencanaan ruang yang kurang baik
dan bahkan merugikan.
3. Penataan ruang
Ruang harus ditata sesuai dengan fungsinya. Dapur, tempat makan, tempat tidur
dan kamar mandi hendaknya berdekatan. Semua ruang harus berpintu sama.
Ruang-ruang tembus hanya menyita ruang lintasan dan sukar diberi perabot.
4. Denah ruang
Denah ruang dengan kemungkinan penataan yang baik dapat dilihat dari penempatan jendela dan pintu yang tepat, dengan kelebaran yang sesuai serta kedalaman ruang yang memadai.
Dikutip dari buku judul “Tata Ruang” PIKA – Semarang, halaman 9-10 ,
Penerbit( IKAPI Semarang / Kanisius ) Pengarang Fritz Wilkening
0 Response to "Konsultan Furniture Interior (furniture Semarang) "
Posting Komentar